Bandung - Polda Jabar menyayangkan tindakan tiga oknum polisi yang mengonsumsi psikotropika jenis sabu. Polisi seharusnya jadi teladan dan abdi masyarakat. Ada kekhawatiran ketiga oknum polisi tersebut mengulangi perbuatannya.
"Seharusnya mereka beri teladan kepada masyarakat dan jadi penegak hukum, tapi mereka malah melanggarnya," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Dade Ahmad, saat dihubungi detikbandung via telepon, Selasa (15/12/2009).
Ketiga terdakwa yaitu, Sapto Dwi, Chandra Ermala, dan Septiono, divonis 2 bulan 20 hari oleh Majelis Hakim yang diketuai Syahrul Mahpud. Dade mengkhawatirkan tindakan pidana yang dilakukan ketiga terdakwa dapat mengganggu kinerja mereka di kemudian hari.
"Ada kekhawatiran mereka dapat mengulangi perbuatan mereka, tapi hal itu menjadi penilaian bagi Polri," tutur Dade.
Sebelumnya dalam dakwaan, Sapto didakwa pasal 60 ayat 4 UU No 5 Tahun 1997 tentang Psikotripka. Sementara dua tersangka lainnya didakwa pasal 60 ayat 5 UU No 5 tahun tentang psikotropika dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara.
Dalam dakwaan disebutkan ketiganya terbukti mengonsumsi sabu yang ditunjukkan hasil tes urine, ketiga terdakwa positif mengandung ampethamine. Pada saat dicokok Polwiltabes Bandung, disita barang bukti berupa 2 bong, sedotan kaca, 3 korek gas, dan kompor spirtus.
Namun pada saat tuntutan, Jaksa Penuntut Umum Pintauli hanya menuntut ketiganya divonis 3 bulan penjara. Namun hakim memutuskan para terdakwa divonis 2 bulan 20 hari.
"Terdakwa bekerja dan mengabdi kepada negara," kata Mahpud dalam amar putusannya. Hal itu menjadi poin pertimbangan hal yang meringankan ketiga terdakwa.
Mendengar putusan itu, ketiganya mengaku pikir-pikir dengan putusan yang dijatuhkan hakim tersebut.
Disinggung mengenai rendahnya tuntutan yang diberikan meski ketiganya terbukti mengonsumsi psikotropika, JPU Pintauli enggan berkomentar.(ahy/lom)
Seharusnya Mereka Menjadi Teladan Masyarakat
|
|
|
|
|
0 komentar
(moderator)
Posting Komentar