WASHINGTON - Sebuah ujicoba dari pil yang bertujuan untuk mencegah infeksi HIV pada perempuan Afrika telah dihentikan karena hasil buruk.
Lembaga US Centers for Disease Control menyebut hasil-hasil yang mengecewakan dari , dan dalam sebuah pernyataan mengatakan komite pengawasan uji coba memutuskan tidak dapat menunjukkan kemanjuran.
Pil sejenis oral yang dikenal sebagai profilaksis pra-pajanan (PrPP) dibuat untuk pencegahan HIV, telah terbukti mengurangi risiko penularan HIV di antara pria yang berhubungan seks dengan laki-laki dengan antara 73 dan 90 persen. Ujicoba ini dilakukan terhadap 2.000 perempuan Afrika di Kenya, Afrika Selatan dan Tanzania.
Trial subyek memakai tenofovir lisan dan emtricitabine, dipasarkan sebagai Truvada oleh Gilead Sciences Inc perusahaan berbasis di California. Para peneliti mengatakan bahwa tingkat infeksi HIV baru pada kedua kelompok obat dan plasebo tetap sama, dengan 56 kasus HIV baru merata di kedua bagian penelitian.
Mereka juga mencatat bahwa tingkat kehamilan secara keseluruhan di antara perempuan dalam penelitian ini adalah sembilan persen, dengan tingkat tertinggi yang terlihat pada wanita yang meminum pil KB. Studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah pengobatan anti-HIV memiliki efek menonaktifkan pada kontrasepsi oral.
"Meskipun perkembangan ini tidak apa yang kita akan harapkan, Gilead berpendapat bahwa terapi antiretroviral tetap menjadi potensi yang menjanjikan sebagai strategi pencegahan HIV," kata Gilead Sciences, yang dikutip melalui AFP, Rabu (20/4/2011).
"Kami terus mendukung studi yang sedang berlangsung mengevaluasi terapi antiretroviral perusahaan sebagai pencegah potensial," tandasnya.
Lembaga US Centers for Disease Control menyebut hasil-hasil yang mengecewakan dari , dan dalam sebuah pernyataan mengatakan komite pengawasan uji coba memutuskan tidak dapat menunjukkan kemanjuran.
Pil sejenis oral yang dikenal sebagai profilaksis pra-pajanan (PrPP) dibuat untuk pencegahan HIV, telah terbukti mengurangi risiko penularan HIV di antara pria yang berhubungan seks dengan laki-laki dengan antara 73 dan 90 persen. Ujicoba ini dilakukan terhadap 2.000 perempuan Afrika di Kenya, Afrika Selatan dan Tanzania.
Trial subyek memakai tenofovir lisan dan emtricitabine, dipasarkan sebagai Truvada oleh Gilead Sciences Inc perusahaan berbasis di California. Para peneliti mengatakan bahwa tingkat infeksi HIV baru pada kedua kelompok obat dan plasebo tetap sama, dengan 56 kasus HIV baru merata di kedua bagian penelitian.
Mereka juga mencatat bahwa tingkat kehamilan secara keseluruhan di antara perempuan dalam penelitian ini adalah sembilan persen, dengan tingkat tertinggi yang terlihat pada wanita yang meminum pil KB. Studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah pengobatan anti-HIV memiliki efek menonaktifkan pada kontrasepsi oral.
"Meskipun perkembangan ini tidak apa yang kita akan harapkan, Gilead berpendapat bahwa terapi antiretroviral tetap menjadi potensi yang menjanjikan sebagai strategi pencegahan HIV," kata Gilead Sciences, yang dikutip melalui AFP, Rabu (20/4/2011).
"Kami terus mendukung studi yang sedang berlangsung mengevaluasi terapi antiretroviral perusahaan sebagai pencegah potensial," tandasnya.
|
|
|
|
|
0 komentar
(moderator)
Posting Komentar